Minggu, 25 November 2012

Pengertian Lingkungan Manajerial

Lingkungan manajerial adalah lingkungan internal dan eksternal yang mampu mempengaruhi kinerja manajer dalam organisasi. Lingkungan seorang manajer terdiri atas faktor-faktor yang selalu berubah secara tetap. Faktor tersebut dapat berlangsung di lingkup internal juga eksternal organisasi. Misalnya, jika perusahaan pesaing baru muncul di pasar, otomatis ia akan mempengaruhi lingkungan manajerial. Jika klien bisnis memindahkan lokasi usaha mereka, manajer akan merasakan dampaknya. Jika kemajuan teknologi terjadi, metode bisnis berubah, dan sekali lagi, lingkungan manajerial harus mengadaptasinya. Manajer tidak dapat mengontrol lingkungannya. Namun, manajer dapat mewaspadai setiap perubahan yang terjadi. Ini akibat setiap perubahan berefek langsung pada pembuatan keputusan dan tindakan mereka sehari-hari.
Menurut  Daft dan Marcic ada dua lingkungan yang berpengaruh pada manajerial.
  1. Lingkungan eksternal
  2. Lingkungan internal
Lingkungan internal terdiri atas: Karyawan, Budaya Organisasi, dan Manajemen. Lingkungan eksternal terdiri atas 2 kategori yaitu Lingkungan Tugas dan Lingkungan Umum. Lingkungan Tugas (Task Environment) terdiri atas Customer (pelanggan), Kompetitor, Supplier (penyedia bahan produksi), dan Pasar Tenaga Kerja. Lingkungan Umum (General Environment) terdiri atas Teknologi, Sosiokultural, Ekonomi, Legal/Politik, dan Internasional.


Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah elemen di luar batas organisasi yang punya potensi mempengaruhi perilaku organisasi dan manajerialnya. Lingkungan ini terdiri atas 2 lapisan yaitu: (1) Lingkungan Umum atau General Environment dan (2) Lingkungan Tugas atau Task Environment.

1. Lingkungan Umum (General Environment)

Lingkungan Umum adalah lapis terluar lingkungan eksternal yang tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi dan manajemen. Termasuk ke dalamnya faktor sosiokultural, ekonomi, sosiokultural, teknologi.

Faktor-faktor tersebut tidak secara langsung berpengaruh atas operasi sehari-hari organisasi, tetapi mereka dapat mempengaruhi seluruh organisasi yang ada di suatu wilayah (negara). Misalnya, makin tinggi tingkat pendidikan orang tua, membuat mereka punya uang lebih untuk anak-anaknya, dan salah satunya permintaan mainan anak meningkat. Situasi ini dieksploitasi perusahaan mainan.

Internasional. Dimensi internasional merepresentasikan peristiwa-peristiwa yang berasal dari negara lain dan mempengaruhi organisasi di suatu negara. Di era globalisasi, dimensi internasional dapat memunculkan kompetitor baru, pelanggan baru, supplier baru, serta membentuk trend sosial, teknologi, dan ekonomi.


 Teknologi. Dimensi teknologi termasuk ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di suatu bidang industri atau masyarakat secara umum. Dimensi ini banyak mempengaruhi perubahan-perubahan besar atas organisasi aneka industri. Dua puluh tahun lalu, suatu organisasi paling banter punya 1 PC desktop. Sekarang, mereka sudah dilengkapi jaringan komputer, akses internet, video conferencing, telepon seluler, website, dan laptop. Bahkan, teknologi tersebut kini sudah jadi standar harian.

 Sosiokultural. Ia adalah karakteristik demografi (kependudukan) seperti norma, kebiasaan, dan nilai umum yang berlaku di suatu populasi. Karakteristik terpenting adalah kepadatan populasi, usia, dan tingkat pendidikan. Karakterik demografi saat ini menentukan tenaga kerja dan konsumen di masa mendatang. 

 Ekonomi. Dimensi ekonomi mencerminkan kesehatan ekonomi suatu negara atau wilayah secara umum. Daya beli masyarakat, tingkat pengangguran, dan tingkat suku bunga, adalah bagian dari dimensi ekonomi ini. Oleh karena organisasi masa kini cenderung beroperasi di lingkup global, maka dimensi ekonomi semakin membuat rumit dan banyak menimbulkan ketidakpastian di kalangan manajer. Misalnya, resesi ekonomi tahun 2000-an dan turunnya daya beli di Amerika Serikat berakibat pada sektor ekonomi dan mempengaruhi organisasi-organisasi di seluruh dunia. Sebaliknya, resesi ekonomi di Asia dan Eropa berefek pada bursa saham di Amerika Serikat.

 Legal-Politik. Dimensi ini termasuk peraturan pemerintah di tingkat lokal, provinsi dan pusat. Kegiatan politik kerap pula didesain untuk mempengaruhi perilaku perusahaan. Indonesia sudah menerapkan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang secara eksplisit telah mengatur hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja. Apapun perusahaan yang beroperasi di Indonesia terkena ketentuan dalam UU tersebut. 


2. Lingkungan Tugas (Task Environment)

Lingkungan tugas terdiri atas sektor-sektor yang punya hubungan langsung atas organisasi. Ini termasuk customer, kompetitor, supplier, dan pasar tenaga kerja.

Customer. Manusia dan organisasi penikmat hasil produksi organisasi dinamakan customer. Sebagai penikmat (dan pembayar) output organisasi, customer adalah penting sebab mereka menentukan keberhasilan organisasi membiayai kehidupan anggotanya. Pasien adalah customer rumah sakit, siswa adalah customer sekolah, dan traveller adalah customer perusahaan penerbangan.


 Kompetitor. Organisasi lain dalam industri barang atau jasa yang sama disebut kompetitor. Setiap industri dikarakteristikkan oleh isu-isu persaingan tertentu. Industri rekaman berbeda dengan industri baja atau farmasi. Perang kompetisi kini banyak terjadi di seluruh dunia. Dalam dunia teknologi informasi, Amazon memiliki rival eBay dalam bisnis eCommerce, Intel versus AMD dalam teknologi mikroprosesor, atau Sony versus Microsoft dalam bisnis piranti games (xbox vs. PlayStation). Di Indonesia, MetroTV dan TVOne “berperang” dalam bisnis televisi pemberitaan.

Supplier. Bahan mentah yang digunakan suatu organisasi guna memproduksi output disediakan oleh supplier. Pabrik baja butuh bijih besi dan uang. Perguruan tinggi swasta kecil mungkin butuh puluhan rim kertas, spidol, komputer, dan textbook. Amerika Serikat butuh pasokan minyak mentah tertinggi di dunia yaitu 18,7 juta barrel per hari. Untuk itu, mereka menutupinya dengan mengimpor 9 – 12 juta barrel per hari dari negara lain. Pasokan tersebut datang dari (berturut-turut) : Kanada sebesar 1,938 juta barrel/hari, Meksiko sebesar 1,096 juta barrel/hari, Arab Saudi sebesar 989 ribu barrel/hari, Venezuela sebesar 965 ribu barrel/hari, Nigeria 771 ribu barrel/hari, Angola sebesar 449 ribu barrel/hari, dan Iraq sebesar 448 ribu barrel/hari.[3]

Pasar Tenaga Kerja. Dimensi ini adalah termasuk mereka-mereka yang potensial untuk direkrut menjadi tenaga kerja. Setiap organisasi butuh personil terlatih dan berkualitas. Serikat kerja dan asosiasi profesi, merupakan dua organisasi tenaga kerja yang mampu mempengaruhi pasar kerja setiap organisasi.

Kini pasar tenaga kerja mampu mempengaruhi organisasi akibat dua hal : (1) meningkatnya permintaan tenaga kerja yang menguasai komputer; (2) pandangan penting bahwa investasi terus-menerus dalam sumber daya manusia lewat rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan untuk memenuhi tuntutan persaingan di lingkup global; dan (3) dampak munculnya blok-blok dagang internasional, otomatisasi, outsourcing, dan perpindahan lokasi pabrik atau produksi, yang membuat kelangkaan tenaga kerja di satu negara dan kelebihan di tempat lain. 

 Lingkungan Internal

Lingkungan internal berasal dari dalam organisasi dan dimensinya langsung mempengaruhi kerja seorang manajer. Termasuk ke dalam dimensi ini budaya organisasi, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.

Budaya Organisasi. Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma yang diterapkan oleh anggota organisasi. Budaya organisasi adalah pola nilai dan asumsi bersama tentang bagaimana segala sesuai dijalankan di dalam organisasi.

Budaya organisasi menempati posisi vital dalam keuntungan kompetitif organisasi. Budaya organisasi harus cocok dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi perusahaan. Dengan kecocokan ini pekerja dapat membangun komitmen tinggi dan menghasilkan pekerjaan organisasi dalam kinerja tinggi dan sukar dikalahkan organisasi lain. Setiap anggota baru yang masuk ke dalam organisasi dapat mempelajari budaya organisasi sebagai cara paling tepat dalam menafsir, berpikir, dan merasa organisasi tersebut.


Lingkungan Internal

Lingkungan internal berasal dari dalam organisasi dan dimensinya langsung mempengaruhi kerja seorang manajer. Termasuk ke dalam dimensi ini budaya organisasi, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.

Budaya Organisasi. Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma yang diterapkan oleh anggota organisasi. Budaya organisasi adalah pola nilai dan asumsi bersama tentang bagaimana segala sesuai dijalankan di dalam organisasi.

Budaya organisasi menempati posisi vital dalam keuntungan kompetitif organisasi. Budaya organisasi harus cocok dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi perusahaan. Dengan kecocokan ini pekerja dapat membangun komitmen tinggi dan menghasilkan pekerjaan organisasi dalam kinerja tinggi dan sukar dikalahkan organisasi lain. Setiap anggota baru yang masuk ke dalam organisasi dapat mempelajari budaya organisasi sebagai cara paling tepat dalam menafsir, berpikir, dan merasa organisasi tersebut.


Budaya organisasi dapat dikaji melalui 3 tingkatan:
  1. Tingkatan teratas: Artifak, mudah dilihat, didengar, dan diamati. Ia termasuk cara berpakaian, pola perilaku, simbol fisik, upacara organisasi, dan layout tempat kerja. 
  2. Tingkat yang lebih dalam: Terdapat nilai dan keyakinan, yang tidak mudah diamati tetapi dapat dideteksi lewat bagaimana anggota organisasi menjelaskan dan membenarkan apa yang mereka lakukan. Anggota organisasi memegang nilai dan keyakinan ini dalam alam sadar mereka. Nilai dan keyakinan bisa dideteksi lewat cerita organisasi, bahasa, dan simbol-simbol organisasi yang digunakan anggota organisasi.
  3. Tingkat terdalam: Terdapat asumsi, sesuatu yang tidak lagi berada di alam sadar anggota organisasi tetapi terjelma di dalam perilau. Asumsi ini sulit dideteksi karena ia merupakan esensi dari budaya organisasi yang secara tidak disadari mengarahkan perilaku dan pembuatan keputusan di dalam organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar