Senin, 16 Juni 2014

Perkembangan Kelembagaan Pengecer


Perdagangan eceran atau Retailing adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan penjualan barang dan jasa langsung kepada konsumen akhir untuk kepentingan konsumsi pribadi atau nonbisnis. Pengecer dapat termasuk dalam lebih dari satu kelas yang ada. Misalnya : Supermaket adalah pengecer dengan pelayan terbatas, tetapi juga merupakan chain store atau franchise.

Maka perdagangan eceran berkembang pesat mengikuti industry dinamik yang mengikuti berbagai arah perubahan.Beberapa teori perkembangan perdagangan eceran 
adalah :

  1. Teori Roda (wheel of retailing)
Pengecer baru umumnya akan memulai usahanya dengan status rendah, tingkat keuntungan rendah, dan harga murah. Kemudian secara bertahap akan lebih mantap dan melengkapi berbagai fasilitas. Perubahan ini akan meningkatkan investasi dan biaya operasi. Keadaan ini memberikan peluang bagi pengecer baru untuk masuk ke industry eceran. Tidak semua usaha eceran mengikuti teori ini, misalnya mesin otomat, shopping centre, dan cabang dari department store.

  2. Teori akordeon (accordion theory)
Teori ini memusatkan pada lebarnya product mix. Pada mulanya, pengecer akan menawarkan produk sangat luas, kemudian akan menyempit, tetapi akan menjadi lebih luas kembali.

  3.  Siklus kehidupan eceran (retail life-cycle)
Siklus kehidupan eceran mempunyai empat tahap : awal pertumbuhan, percepatan pengembangan, maturitas, dan penurunan.

Dari penelitian diungkapkan bahwa siklus kehidupan perdagangan eceran cenderung semakin lama menjadi semakin pendek. Sebagai contoh, Departement store memerlukan waktu 100 tahun untuk mencapai kedewasaannya. Supermaket masih memerlukan waktu 30 tahun. Fastfood service mencapai 20 tahun, dan Furniture showroom hanyalah 10 tahun saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar